Moral
Kita
semua tahu bahwa pendidikan adalah bagian terpenting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Tanpa pendidikan, mustahil kita dapat
melanjutkan kehidupan bernegara, terlebih mempertahankan martabat bangsa
di mata internasional.
Sebuah bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara
tersebut maju dan dapat mengelola SDM dan SDA dengan baik untuk
kesejahteraan warganya. Untuk itu, berbagai upaya telah dilakukan
bersama oleh berbagai pihak demi memajukan pendidikan Indonesia.Pemerintah yang telah berupaya menciptakan dan merevisi sistim pendidikan yang tepat dan terbaik, lembaga-lembaga nonpemerintah yang peduli pendidikan dan ikut andil dalam mengkaji ulang, memberikan saran dan kritik bagi dunia pendidikan, hingga para guru dan orang tua, telah mencurahkan segenap perhatian mereka demi membentuk generasi masa depan yang berpendidikan (terpelajar).
Sejalan dengan hal tersebut, teknologi informasi pun kini kian berkembang dengan pesat yang memungkinkan berbagai berita dan informasi dapat diakses dengan cepat sehingga turut memberikan dukungan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek.
Namun demikian, membekali generasi masa depan dengan iptek saja tidaklah memadai guna melanjutkan bahkan memajukan kehidupan bangsa. Mereka perlu mendapatkan pendidikan moral yang membentuk generasi penerus bangsa sebagai pribadi yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab. Pendidikan moral inilah salah satu modal untuk memperbaiki kondisi bangsa.
Kita tentu menyadari bahwa keterpurukan suatu bangsa dapat disebabkan oleh rusaknya moral warganya. Bisa jadi rusaknya moral disebabkan oleh warga itu sendiri yang tidak dapat mengontrol diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Selain itu, rusaknya etika juga bisa karena terlalu terlena dengan tayangan televisi ataupun hiburan-hiburan yang kurang mendidik.
Fakta menunjukkan bahwa generasi penerus bangsa membutuhkan pembinaan moral terutama dari keluarga dan pihak sekolah. Hal ini tercermin dari berita yang mengungkap bahwa warung internet di kota-kota besar sebagian besar dikunjungi oleh para pelajar dan mahasiswa, termasuk anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama. Akan tetapi, ternyata sebagian pengunjung tersebut –termasuk siswa SD dan SMP– tidak menggunakan fasilitas internet dengan sebaik-baiknya. Mereka tidak menggunakannya untuk mencari informasi atau mempelajari hal-hal yang positif, tetapi menggunakannya untuk mendapatkan hal-hal yang negatif, seperti pornografi. Tentu fakta ini sangat meresahkan banyak pihak, terutama bagi para orang tua dan guru.
Sedangkan fakta tentang runtuhnya etika kejujuran yang dikhawatirkan akan terus berlanjut, sudah menjadi berita yang tak asing lagi didengar, seperti : korupsi, penyuapan, hilangnya supremasi hukum, dsb.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita, terutama para orang tua dan pendidik, untuk memperhatikan pendidikan generasi masa depan bangsa. Tidak hanya pendidikan umum saja, tetapi yang lebih penting pendidikan moral dan pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta agar generasi penerus bangsa berkepribadian luhur dan memiliki idealisme tinggi. Dengan demikian, kemajuan dan kesejahteraan bangsa diharapkan dapat segera terwujud.
Budi Pekerti
Secara umum
Budi Pekerti berarti moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani
kehidupan ini. Ini adalah tuntunan moral yang paling penting untuk
orang Jawa tradisional. Budi Pekerti adalah induk dari segala etika
,tatakrama, tata susila, perilaku baik dalam pergaulan , pekerjaan dan
kehidupan sehari-hari. Pertama-tama budi pekerti ditanamkan oleh orang
tua dan keluarga dirumah, kemudian disekolah dan tentu saja oleh
masyarakat secara langsung maupun tidak langsung.
Pada saat
ini dimana sendi-sendi kehidupan banyak yang goyah karena terjadinya
erosi moral,budi pekerti masih relevan dan perlu direvitalisasi.
Budi Pekerti yang mempunyai arti yang sangat jelas dan sederhana, yaitu : Perbuatan( Pekerti) yang dilandasi atau dilahirkan oleh Pikiran yang jernih dan baik ( Budi).
Dengan
definisi yang teramat gamblang dan sederhana dan tidak muluk-muluk,
kita semua dalam menjalani kehidupan ini semestinya dengan mudah dan
arif dapat menerima tuntunan budi pekerti.
Budi pekerti
untuk melakukan hal-hal yang patut, baik dan benar.Kalau kita berbudi
pekerti, maka jalan kehidupan kita paling tidak tentu selamat, sehingga
kita bisa berkiprah menuju ke kesuksesan hidup, kerukunan antar sesama
dan berada dalam koridor perilaku yang baik.
Sebaliknya,
kalau kita melanggar prinsip-prinsip budi pekerti, maka kita akan
mengalami hal-hal yang tidak nyaman, dari yang sifatnya ringan, seperti
tidak disenangi/ dihormati orang lain, sampai yang berat seperti :
melakukan pelanggaran hukum sehingga bisa dipidana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar